Kata orang, satu foto bisa menceritakan ribuan kisah. Dan kalau kalian lihat foto di atas—wajah-wajah lelah tapi tersenyum lebar, pose-pose gokil, dan jas almamater biru tua yang kami pakai dengan bangga—itu semua adalah bukti nyata. Bukti kalau kami, angkatan 2025, berhasil menaklukkan Lapangan Tembak Diponegoro pada 1-2 November kemarin.
Jujur, dua hari itu rasanya campur aduk banget. Ini bukan sekadar acara kumpul-kumpul atau foto bareng. Ini adalah puncak dari Diksar (Pendidikan Dasar) dan Pelantikan Anggota Baru UKM PCC.
Buat aku pribadi, mengenakan jas almamater biru di foto itu rasanya berat—dalam arti yang positif. Di balik jas itu, ada keringat dan perjuangan mental. Lapangan Tembak dengan udaranya yang terbuka dan suasananya yang agak “keras” jadi saksi bisu gimana kami ditempa. Di sana, kami nggak cuma belajar materi organisasi, tapi belajar apa artinya “Korsa”. Kami diajarkan buat peduli sama teman di sebelah kami, saling dukung pas kaki udah pegal berdiri, dan tetap fokus meski cuaca lagi nggak bersahabat.
Momen pelantikan jadi highlight yang nggak bakal terlupakan. Rasanya kayak beban berat di pundak tiba-tiba hilang, diganti sama rasa bangga yang meledak-ledak. Lihat deh foto itu lagi, ada bapak pembina (yang pakai batik di tengah) dan kakak-kakak senior yang mendampingi. Itu bikin aku sadar, aku nggak sendirian. Aku sekarang punya “rumah” baru dan keluarga baru yang bakal mendukung langkahku ke depan.
Nah, buat merekap pengalaman dua hari yang intens ini, berikut adalah ulasan jujurku soal plus-minus acaranya:
✅ Kelebihan (The Best Parts)
- Pembentukan Karakter yang Ngena: Konsep outdoor di Lapangan Tembak itu jenius sih. Suasananya mendukung banget buat ngelatih mental. Rasa senasib sepenanggungan sama teman seangkatan jadi kerasa banget, bonding-nya dapet pol!
- Transisi dari Tegang ke Cair: Salut buat panitia/senior. Pas materi tegas banget, tapi pas sesi pelantikan dan foto-foto, suasananya langsung cair dan hangat. Pose-pose bebas di foto itu bukti kalau ketegangan sudah berubah jadi kegembiraan.
- Lokasi yang Mendukung: Meskipun outdoor, Lapangan Tembak Diponegoro itu luas dan udaranya segar. Jauh lebih berkesan daripada cuma duduk diam di dalam ruangan ber-AC seharian.
❌ Kekurangan (The Struggle is Real)
- Fisik Benar-benar Diuji: Namanya juga Diksar outdoor, pasti capeknya dobel. Cuaca yang kadang terik bikin tenaga cepat habis. Buat yang fisiknya lagi nggak fit, agenda yang padat ini lumayan menyiksa (siap-siap pegal linu besoknya!).
- Fasilitas Lapangan: Karena ini di lapangan terbuka, akses ke fasilitas kayak toilet atau tempat istirahat yang nyaman memang agak terbatas dan butuh effort lebih. Ya, hitung-hitung latihan survival tipis-tipis lah.
Closing Statement: Foto ini adalah titik start. Buat teman-teman angkatan 2025, selamat datang di rumah kita! Capeknya sudah lewat, sekarang waktunya kita berkarya. Perjalanan kita di PCC baru aja dimulai. Let’s make history!
PCC! Jaya!
