Tanggal 22 November 2025 kemarin rasanya jadi hari yang lumayan spesial buatku. Akhirnya, DevFest Semarang 2025 yang ditunggu-tunggu digelar lagi. Kali ini, Google Developer Groups (GDG) memilih kampus BINUS Semarang sebagai markasnya. Jujur saja, ekspektasiku cukup tinggi, dan untungnya, vibes di sana nggak mengecewakan.
Begitu sampai di lokasi, energinya langsung kerasa beda. Rasanya bukan kayak datang ke seminar kuliah yang kaku, tapi lebih seperti “reuni akbar” buat kita-kita yang antusias sama teknologi. Mulai dari mahasiswa, developer profesional, sampai pegiat industri, semuanya tumpah ruah di sana.
Ada satu momen yang nempel banget di ingatan, pas aku duduk di salah satu sesi utama. Di panggung, dua pembicara berdiri dengan gaya yang santai banget—nggak ada tuh kesan menggurui. Mereka ngobrolin soal ekosistem Google dan peluang teknologi masa depan dengan sangat luwes, didukung layar LED raksasa di belakang mereka yang visualnya eye-catching banget. Kelihatan modern dan profesional abis.
Topik yang dibahas hari itu beneran “daging” semua. Mulai dari perkembangan AI yang makin gila, cloud computing, mobile development, sampai isu security yang lagi hangat. Tapi yang bikin aku betah bukan cuma materinya, melainkan rasa kebersamaannya. Di ruangan itu, aku merasa dikelilingi orang-orang yang satu frekuensi; sama-sama haus ilmu dan pengen berkembang.
Buatku pribadi, DevFest Semarang tahun ini jadi pengingat kalau ngoding itu bukan cuma soal ngetik sintaks di depan layar hitam. Ini soal membangun masa depan dan kolaborasi.
Nah, biar adil dan berimbang, berikut adalah rangkuman kelebihan dan kekurangan acara ini berdasarkan pengalamanku seharian di sana:
✅ Kelebihan (The Good Stuff)
- Vibes Komunitas yang Kuat: Ini poin plus utamanya. Suasananya hangat banget, gampang buat networking atau sekadar kenalan sama orang baru tanpa rasa canggung.
- Materi yang Relevan & Update: Pembicaranya praktisi langsung, jadi insight yang didapat bukan teori buku, tapi best practice yang memang dipakai di industri saat ini (terutama sesi AI-nya!).
- Venue BINUS yang Proper: Fasilitas di BINUS Semarang sangat mendukung. AC dingin, sound system jernih, dan visual panggungnya niat banget. Bikin betah duduk lama.
❌ Kekurangan (Room for Improvement)
- Sesi Bentrok (FOMO Alert): Saking banyaknya materi bagus, ada beberapa sesi menarik yang berjalan bersamaan di ruangan berbeda. Aku jadi harus milih dan merelakan topik lain (agak FOMO jadinya).
- Antrean Registrasi & Makanan: Karena antusiasme peserta membludak, antrean pas registrasi ulang dan jam makan siang lumayan panjang. Mungkin tahun depan alurnya bisa dibikin lebih sat-set lagi.
Kesimpulannya? Meskipun ada sedikit kendala teknis soal antrean, experience keseluruhan sangat memuaskan. Pulang dari sana, otak rasanya penuh ide baru dan semangat lagi buat ngulik teknologi. Sampai ketemu di DevFest tahun depan!
Bagaimana menurutmu? Apakah gaya bahasa ini sudah cukup mewakili perasaanmu saat hadir di sana?
